Bimbingan Teknis dalam rangka peningkatan kinerja humas Bawaslu Provinsi Bali dan Bawaslu Kabupaten
|
Tabanan-Bimbingan Teknis dalam rangka peningkatan kinerja humas Bawaslu Provinsi Bali dan Bawaslu Kabupaten/Kota,diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Bali di Hotel Sthala, a tribute Portofolio Hotel, Ubud, Bali. Selasa dan Rabu, 2 & 3 September 2020.
Hadir sebagai Narasumber, dari Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani (Ketua Bawaslu Provinsi Bali), I Wayan Wirka (Anggota Bawaslu Provinsi Bali), I Wayan Widyardana Putra (Anggota Bawaslu Provinsi Bali),I Ketut Rudia (Anggota Bawaslu Provinsi Bali), I Ketut Sunadra (Anggota Bawaslu Provinsi Bali) dan dari eksternal I Ketut Naria (Pemimpin Redaksi NusaBali) dan Joko Sugianto (Wartawan)
Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini, diikuti oleh Staff pengampu divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Bawaslu Provinsi Bali dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
Acara dibuka oleh I Ketut Rudia dan dalam sambutannya beliau berterima kasih kepada staff Humas karena telah hadir di acara ini dan berpesan agar nantinya Humas Bawaslu khususnya Bawaslu Kabupaten/Kota bisa mengelola media sosial dan website resmi bawaslu dengan baik, karena sejatinya Humas adalah ujung tombak lembaga, tak lupa harus meningkatkan Mobilitas layaknya seperti Wartawan.
Naria menjelaskan bahwa basic seorang wartawan harus mempunyai 4 komitmen, yaitu Kepentingan Profesi, Siap 24 jam 7 hari seminggu dan 30 hari sebulan, siap ditempatkan dimana saja dan kapan saja, dan terakhir setia terhadap nurani.
Pun Widy menambahkan bahwa, humas layaknya sebuah tampak depan rumah, yang dimana Humas diminta harus aktif dan menuangkan ide-ide kreatif karena sebuah sosial media atau website dilihat atau dibaca oleh semua umur dan kalangan.
Sunadra melanjutkan, Humas Pengawas Pemilu harus selalu aktif di media sosial dan Website agar para pembaca memiliki antusias saat mengunjungi website dan media sosial Bawaslu sendiri.
Di hari terakhir, Joko menyampaikan bahwa dalam mengambil gambar, pilih angle dan keaadan terbaik dari objek, wartawan tidak perlu mengambil banyak gambar yang akan menimbulkan kebingungan, cukup mengambil momen yang penting, menarik, unik, dan berani untuk beda.
Sebelum penutupan, Ketut Ariyani menegaskan bahwa banyak hal yang perlu diperbaiki dari humas, maka dari itu dengan adanya Bimtek ini, diharapkan staff pengampu kehumasan bisa lebih mengexplore diri dengan ide-ide dan gagasan yang out of the box.