Bawaslu Tabanan Siap Gaungkan Semangat Pengawasan Partisipatif Digital 2025: Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi
|
Tabanan, Dalam upaya memperkuat kelembagaan dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengawasan Pemilu, Bawaslu Kabupaten Tabanan mengikuti Rapat Persiapan Pelaksanaan Pengawasan Partisipatif Daring Tahun 2025 yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Bali pada Jumat (10/10/2025) melalui Zoom Meeting.
Rapat yang diikuti oleh jajaran Bawaslu kabupaten/kota se-Bali ini melibatkan koordinator divisi pencegahan, partisipasi masyarakat dan humas, serta kasubag dan staf yang membidangi.
Ketua Bawaslu Provinsi Bali, I Putu Agus Tirta Suguna, dalam arahannya menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan publik dan memperkuat fungsi kelembagaan pasca pelaksanaan Pemilu.
“Pasca Pemilu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat serta memperkuat peran dan fungsi sesuai dengan tugas dan pokok fungsi (tupoksi) yang ada. Dengan demikian, setiap langkah dan kinerja yang kita lakukan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan profesional,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani, memaparkan strategi rekrutmen Pengawas Partisipatif yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Kami mendorong setiap Bawaslu kabupaten/kota untuk mengoptimalkan media sosial dengan konten yang menarik agar mampu menggugah minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat sebagai pengawas partisipatif,” jelasnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan Pendidikan Pengawasan Partisipatif akan dilakukan dengan dua metode: daring untuk enam kabupaten — Jembrana, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Karangasem — serta luring untuk tiga wilayah, yaitu Denpasar, Badung, dan Buleleng.
Menutup jalannya rapat, anggota Bawaslu Provinsi Bali I Nyoman Gede Putra Wiratma menilai bahwa pengaktifan kembali program pengawasan partisipatif setelah tiga tahun vakum menjadi langkah strategis untuk membangkitkan semangat pemuda Bali dalam menjaga demokrasi.
“Ini momentum penting untuk mengajak generasi muda, sekaa truna, dan pemilih pemula agar lebih memahami nilai-nilai demokrasi serta berperan aktif dalam proses pengawasan Pemilu,” ujarnya.
Melalui forum ini, Bawaslu berharap sinergi antara lembaga dan masyarakat dapat semakin kokoh. Pengawasan partisipatif bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi gerakan moral bersama untuk memastikan Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas di Bali.