Bawaslu Tabanan Ajak Anak Muda Tumbuhkan Kesukarelawanan Dalam Pengawasan Partisipatif
|
Tabanan, Bawaslu Tabanan-Generasi muda tidak hanya sekedar hadir dalam perhelatan Pemilu, tetapi harus ada dampak yang lebih luas untuk bagaimana membawa perubahan yang akan memberdayakan negara, baik dengan mengawasi maupun berpartisipasi dalam perhelatan pesta demokrasi. Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Erik Kurniawan, yang menjadi Narasumber via Daring melalui Zoom Meeting, pada Rapat Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif. Di Warung CS Bedha. Minggu, 30/04/23.
Dalam Sosialisasi yang mengundang Sekaa Truna Truni (STT) se-Kabupaten Tabanan, Komunitas Musik Tabanan, serta Alumni SKPP Tabanan tersebut, Erik menambahkan bahwa anak muda yang bergabung bersama suatu komunitas bisa untuk menyerap aspirasi serta isu-isu anak muda terkait dengan kepemiluan, serta bisa juga untuk berpartisipasi menjadi pengawas pemilu partisipatif. Satu hal yang bisa dilakukan untuk berpartisipasi di pengawasan pemilu adalah menjadi garda terdepan untuk menyaring informasi tentang pemilu yang menyesatkan dan memberi edukasi serta informasi yang valid.
"Kesukarelawanan anak-anak muda ini bisa melaksanakan gerakan pengawasan partisipatif yang lebih besar jika dilaksanakan oleh komunitas-komunitas anak muda, dengan begitu bisa merangkul komunitas lain untuk bersama-sama mengawasi pemilu." Ujar Pria kelahiran Cirebon tersebut.
Di Tempat terpisah, Anggota Bawaslu Provinsi Bali, I Wayan Widyardana Putra juga menegaskan, Dalam proses pemilu dewasa ini jarang melibatkan masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat hari ini terhadap pemilu cenderung rendah, meskipun hampir 60% pemilih adalah generasi Z dan generasi millenial.
Dirinya menambahkan, Golput masih menjadi pilihan anak-anak muda yang berfikir bahwa tidak menentukan pilihan adalah hal yang lazim dan tidak akan mengubah apapun, tetapi faktanya hal tersebutlah yang bisa mengubah bagaimana nasib bangsa ini kedepan.
Sebagai anak muda, harus membangun kesadaran bahwa dalam proses pemilu membutuhkan kita, membutuhkan komunitas, dan perkumpulan untuk bisa memperbaiki, memajukan proses kesejahteraan masyarakat.
"Mulai menyadari bahwa tak hanya KPU dan Bawaslu yang mempunyai dan bertanggung jawab terkait penyelenggaraan Pemilu, tetapi pesta demokrasi ini adalah milik kita bersama, bukan sebuah hal eksklusif yang dijalani seglintir orang." Tegas Widy.
Terakhir, Ketua Bawaslu Kabupaten Tabanan, I Ketut Narta berpesan kepada kaum milenial dan generasi muda untuk tidak acuh tak acuh pada proses Pemilu.
Dirinya berharap peran serta generasi muda untuk 'melek politik' dan mulai mengambil langkah untuk ikut berpartisipasi dalam perhelatan pemilu, mulai dari melakukan pengawasan partisipatif.
"Pemilu ini milik kita bersama, kami berharap kelompok dan komunitas yang hadir bisa mengetuk tularkan apa yang didapatkan hari ini tak hanya di dalam kelompok ataupun komunitas, tetapi bisa menyebarluaskan tren positif ini ke seluruh masyarakat." Tutup Narta.