Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Tabanan Temukan Pantarlih Tidak Melakukan Coklit Pemilih

Bawaslu Tabanan Temukan Pantarlih Tidak Melakukan Coklit Pemilih

Bawaslu Tabanan Temukan Pantarlih Tidak Melakukan Coklit Pemilih

Tabanan- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tabanan menemukan beberapa kesalahan prosedurdan akurasi yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih(Pantarlih) saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2024. Dalam pengawasan langsung ujipetik yang dilakukan, terungkap ada sejumlah KK (KepalaKeluarga) pantarlih tidak melakukan pencocokan dan penelitianterhadap dengan Formulir Model A Daftar Pemilih KPU.

Kepala Keluarga yang tidak di coklit oleh Pantarlih ini terjadi di TPS 05 Banjar Baturiti dan di TPS 07 Banjar Baturiti Kelod, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

"Selanjutnya pantarlih tersebut melakukan pencocokan danpenelitian terhadap dengan Formulir Model A Daftar PemilihKPU dari rumahnya tanpa mendatangi rumah pemilih," kata Ketua Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, danHubungan Masyarakat (Parmas) Bawaslu Kabuapten TabananNi Putu Ayu Winariati, Selasa (16/7/2024).

Pemilih yang terdaftar dalam Formulir Model A Daftar PemilihKPU ini ditemukan Bawaslu Tabanan saat melakukanpengawasan terhadap proses coklit data pemilih yang telahselasai dilakukan Pantarlih di seluruh Kabupaten Tabanan. Pengawasan langsung uji petik yang dilakukan Pengawas DesaKelurahan, Panwascam, dan Bawaslu kabupaten Tabanan.

Bawaslu Kabupaten Tabanan melakukan pengawasan selamadua periode. Periode pertama pada 24 sampai 27 Juni 2024.Bawaslu Tabanan beserta jajaran Pengawas Pemilu Desa (PKD)saat itu melakukan pengawasan secara langsung (melekat)terhadap proses coklit yang dilakukan Pantarlih.

Pengawasan periode kedua dilakukan pada 28 Juni sampai 11 Juli 2024. Bawaslu Kabuapaten Tabanan saat itu melakukan ujisampling atau uji petik terhadap pemilih yang sudah dicoklit.

Selain sejumlah 5 pemilih dalam 3 Kepala Keluarga, BawasluKabuapten Tabanan juga menemukan Pantarlih yang melakukancoklit mendatangi rumah pemilih, tapi tidak menempel danmencatat nama-nama pemilih stiker Coklit (tanda buktipencocokan dan penelitian data pemilih)  . Hal tersebut terjadi di TPS 005, TPS 006 Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

Temuan berikutnya, Pantarlih yang melakukan coklitmendatangi rumah pemilih dengan menitip stiker coklit kepadapemilih hingga adanya stiker tidak ditempel sejumlah 4 KepalaKeluarga oleh Pantarlih di TPS 05 Desa Selemadeg, KecamatanSelemadeg, Kabuapten Tabanan.

"Terhadap peristiwa tersebut, Kepala Keluarga yang tidak di coklit, menitip stiker coklit kepada pemilih, dan tidak menempeldan mencatat nama-nama pemilih stiker Coklit (tanda buktipencocokan dan penelitian data pemilih, Bawaslu Tabananmelalui jajaran di bawahnya Pengawas Pemilu Kecamatan(Panwascam) telah memberikan saran perbaikan kepada PanitiaPemilihan Kecamatan (PPK) agar pantarlih melakukan coklitsehingga beberapa kesalah tersebut telah dilakukanpembetulan," terang Ketua Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta.

 

Ketut Narta, dua periode menjadi Anggota KPU Kabupaten Tabanan menegaskan bahwa coklit harus dilakukan sesuaiprosedur. Pelanggaran yang ditemukan di Kecamatan Baturiti, Tabanan dan Selemadeg sudah segera ditangani. “Kami mewanti-wanti kepada teman-teman Komisioner KPU Kabupaten Tabanan bahwa pantarlih melakukan pencocokan danpenelitian  harus dilakukan sesuai prosedur supaya tidak adanyadata pemilih yang tidak akurat,” tegas Narta