Tindak Lanjut Sosialisasi dari Bawaslu Tabanan, SLB Negeri 1 Tabanan Simulasikan Pemungutan Suara
|
Tabanan, Bawaslu Tabanan-Sebagai bentuk apresiasi dan tindak lanjut dari Sosialisasi Bawaslu Kabupaten Tabanan dengan SLB Negeri 1 Tabanan. SLB Negeri 1 Tabanan melaksanakan simulasi pemungutan suara kepada Siswa Berkebutuhan Khusus. Pada Kamis, 20/10/22.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Tabanan, I Nyoman Meiarta Sedana yang ditemui pada Jumat, 21/10 mengatakan, simulasi ini adalah bentuk tindak lanjut dari Sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak Bawaslu Kabupaten Tabanan sebelumnya di SLB Negeri 1 Tabanan serta Warung CS Bedha Tabanan kepada Siswa Berkebutuhan Khusus yang nantinya pada saat umur 17 Tahun telah memiliki Hak untuk memilih.
“Dari sosialisasi tersebut, kita juga memberikan teori dan pemahaman terkait dengan teknis pemungutan suara kepada siswa, dan setelah itu kita lakukan simulasi untuk memberikan gambaran kepada siswa terkait dengan proses pemungutan suara di TPS.” Ungkap Meiarta.
Lebih lanjut, Pria lulusan Sarjana Komputer ini menuturkan, simulasi tersebut diikuti oleh siswa kelas XII yang terdiri dari 6 perwakilan siswa, yakni siswa tuna netra sebanyak 2 orang, tuna rungu sebanyak 2 orang, serta tuna grahita 2 orang siswa.
“Jadi masing-masing perwakilan siswa yang berkebutuhkan khusus diajak untuk mengikuti simulasi tersebut, nantinya kami akan lakukan simulasi tersebut kepada seluruh siswa kelas yang ada di SLB Negeri 1 Tabanan agar semua memiliki pemahaman yang sama terkait dengan proses pemungutan suara.” Ujarnya.
Menurut Meiarta, salah satu kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan simulasi tersebut adalah sarana dan prasarana penunjang yang masih seadanya, Dirinya berharap nantinya Bawaslu Kabupaten Tabanan juga bisa melaksanakan simulasi dengan mengajak SLB Negeri 1 Tabanan agar bisa memberikan gambaran awal terkait dengan proses pemilu.
“Kendala kami, tentunya kami masih menggunakan sarana dan prasarana seadanya, terbukti dari bilik suara dan kotak suara yang kami gunakan, kami membuat dengan menggunakan kardus agar para siswa memiliki pengetahuan awal bagaimana nantinya kondisi didalam TPS. Dengan adanya simulasi dari Bawaslu kami juga berharap bisa mengetahui bagaimana bentuk asli TPS, bagaimana bilik dan kotak suaranya.” Harap Meiarta.